Bay Street News

Algernon Mengajukan Permintaan Rapat Pra-IND dengan Lembaga FDA AS untuk Uji Coba, Perluasan Akses, dan Penggunaan Darurat Ifenprodil Coronavirus

VANCOUVER, British Columbia, March 16, 2020 (GLOBE NEWSWIRE) — Algernon Pharmaceuticals Inc. (CSE: AGN) (FRANKFURT: AGW) (OTCQB: AGNPF) (“Perusahaan” atau “Algernon”), sebuah perusahaan pengembangan farmasi stadium klinis, dengan senang hati mengumumkan bahwa perusahaan telah mengajukan permintaan rapat pra-IND (Investigasi Obat Baru) dengan lembaga FDA AS. Hal ini mengawali pembicaraan formal dengan lembaga FDA AS mengenai pengembangan obat baru Perusahaan yaitu NP-120 (Ifenprodil) untuk mengobati serta mencegah cedera paru-paru akut (ALI) dan sindrom gangguan pernapasan akut yang terkait dengan infeksi COVID-19 (coronavirus). Permintaan rapat pra-IND disertai dengan dokumen pengarahan pra-IND yang lengkap.
Dalam aplikasi tersebut, Perusahaan meminta arahan terkait penggunaan formulasi baru berhak paten Algernon yang dapat diinjeksi dan memiliki pelepasan lambat, serta penggunaan pasokan obat Ifenprodil Perusahaan yang tersedia saat ini untuk uji klinis AS berdasarkan penggunaan darurat. Pengajuan juga mencakup klarifikasi atas perluasan jalur akses, yang juga disebut sebagai jalur “penggunaan obat yang belum disetujui”.Perusahaan memutuskan untuk melakukan pengajuan kepada lembaga FDA AS setelah sebuah penelitian independen baru menyatakan bahwa Ifenprodil dapat mengurangi ALI secara signifikan, dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup pada tikus yang terinfeksi virus flu burung H5N1 sebesar 40%. Virus flu burung H5N1 adalah bentuk influenza yang paling mematikan hingga saat ini, dengan tingkat kematian lebih dari 50%. Sebelumnya, sebuah penelitian terpisah membuktikan bahwa obat ini dapat memperpanjang kelangsungan hidup dalam kondisi anoksik (oksigen rendah), seperti pada pasien dengan kerusakan fungsi paru-paru yang parah.Latar Belakang Penelitian Hewan Ifenprodil H5N1:Pendekatan interferensi RNAi berbagai genom untuk mengidentifikasi gen yang membantu pemulihan viabilitas sel setelah infeksi H5N1, mengarah pada identifikasi antagonis reseptor NMDA Ifenprodil, dan ketika diuji pada model hewan terinfeksi H5N1 menunjukkan hasil berikut:Penurunan infiltrasi leukosit dan tingkat keparahan cedera pada paru-paru yang terinfeksi secara signifikan Perbaikan jaringan paru-paru tikus yang terinfeksi edema secara signifikanPeningkatan kelangsungan hidup tikus yang terinfeksi H5N1 secara signifikan sebesar 40%Tautan Penelitian: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6906739/“Ini adalah langkah yang sangat penting bagi Perusahaan. Setelah melakukan pengembangan berdasarkan data, kami yakin bahwa NP-120 (Ifenprodil) dapat mengobati coronavirus (COVID-19) secara efektif,” ujar Christopher J. Moreau, CEO Algernon Pharmaceuticals. “Terima kasih kepada seluruh tim Algernon atas semua kerja keras dan dedikasi kalian selama minggu terakhir ini dalam mempersiapkan aplikasi pra-IND ini. Kami akan segera menyampaikan hasil arahan dari lembaga FDA AS, dan dengan situasi seperti sekarang, kami berharap untuk mendapatkan tanggapan yang cepat.”Tentang NP-120 (Ifenprodil)NP-120 (Ifenprodil) adalah antagonis reseptor glutamat reseptor N-metil-d-aspartat (NDMA) yang khusus menargetkan subunit 2B tipe NMDA (Glu2NB). Ifenprodil juga menunjukkan aktivitas agonis untuk reseptor Sigma-1, protein pendamping yang dihasilkan dalam stres retikulum endoplasma. Meskipun aktivitas anti-fibrotik pada Ifenprodil di IPF tidak diketahui, penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara reseptor dan jalur yang terkait dengan fibrosis.Glutamat (Glu) adalah neurotransmiter perangsang utama yang memengaruhi reseptor glutamat pada sistem saraf pusat (CNS), tapi jika terlalu aktif, reseptor dapat merusak sel saraf, termasuk mengakibatkan kematian. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa agonis glutamat N-metil-d-aspartat (NMDA) dapat memicu cedera paru-paru akut (ALI). ALI adalah cedera langsung dan tidak langsung pada sel epitel alveolar dan sel endotel kapiler yang menyebabkan penyebaran edema interstitial, alveolar paru-paru, juga kegagalan pernapasan hipoksia akut. Gejala ALI yaitu penurunan volume dan kemampuan paru-paru, serta ketidakseimbangan rasio ventilasi/perfusi yang memicu hipoksemia dan gangguan pernapasan hingga stadium parah (indeks oksigen <200), atau biasa disebut sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). (1) Selain itu, hasil penelitian patologis menunjukkan bahwa 64% pasien ARDS mungkin terkena fibrosis paru selama masa pemulihan (2).Awalnya, Sanofi mengembangkan NP-120 (Ifenprodil) pada tahun 1970-an di pasar Prancis dan Jepang untuk mengobati gangguan peredaran darah. Kemudian obat berjenis generik tersebut dijual di Jepang dan Korea Selatan untuk mengobati kondisi neurologis tertentu.Tentang Algernon Pharmaceuticals Inc. Algernon Pharmaceuticals adalah perusahaan pengembangan farmasi stadium klinis yang berfokus pada penyempurnaan senyawa utama untuk steatohepatitis non–alkoholik (NASH), penyakit ginjal kronis (CKD), penyakit radang usus (IBD), fibrosis paru idiopatik (IPF), dan batuk kronis.Algernon telah mengajukan hak paten atas properti intelektual baru bernama NP-120 (Ifenprodil) untuk pengobatan penyakit pernapasan, dan sedang mengembangkan formulasi berhak paten yang dapat diinjeksi dan memiliki pelepasan lambat.INFORMASI KONTAKChristopher J. Moreau
CEO
Algernon Pharmaceuticals Inc.
604.398.4175 eks 701
info@algernonpharmaceuticals.com
investors@algernonpharmaceuticals.com
www.algernonpharmaceuticals.com
CSE tidak bertanggung jawab atas kecukupan atau keakuratan rilis ini.
Canadian Securities Exchange dan Regulator Pasar (sebagaimana istilah yang didefinisikan dalam kebijakan Canadian Securities Exchange) tidak bertanggung jawab atas kecukupan atau keakuratan rilis ini. Canadian Securities Exchange tidak menerima keuntungan apa pun dari transaksi yang diusulkan, dan tidak menyetujui atau menolak konten rilis pers ini.
PERNYATAAN PENAFIAN PERINGATAN: Tidak ada otoritas pengawas sekuritas atau bursa sekuritas yang telah meninjau atau bertanggung jawab atas kecukupan atau keakuratan konten dalam rilis berita ini. Rilis berita ini berisi pernyataan progresif yang berkaitan dengan pengembangan produk, perizinan, komersialisasi, dan masalah kepatuhan terhadap peraturan, serta pernyataan lainnya yang bukan merupakan fakta historis. Pernyataan progresif biasanya dinyatakan dengan istilah seperti “akan”, “mungkin”, “harus”, “mengantisipasi”, “mengharapkan”, dan ekspresi serupa. Semua pernyataan selain pernyataan fakta historis yang terkandung dalam rilis ini adalah pernyataan progresif yang memiliki risiko dan ketidakpastian. Tidak ada jaminan bahwa pernyataan tersebut akan terbukti akurat, selain itu hasil yang sebenarnya dan peristiwa mendatang mungkin berbeda secara material dari antisipasi dalam pernyataan tersebut. Terdapat beberapa faktor penting yang dapat menyebabkan hasil yang sebenarnya berbeda secara material dari ekspektasi Perusahaan, termasuk kegagalan untuk memenuhi persyaratan bursa sekuritas yang relevan dan risiko lain yang terjadi dari waktu ke waktu dalam periode pengajuan yang dibuat oleh Perusahaan dengan peraturan sekuritas. Pembaca diperingatkan bahwa asumsi yang digunakan dalam persiapan informasi progresif mungkin terbukti salah. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda secara material dengan prediksi karena suatu peristiwa atau keadaan, berbagai risiko, ketidakpastian, serta faktor lain yang sudah dan belum diantisipasi, yang sebagian besar berada di luar kendali Perusahaan. Pembaca diperingatkan untuk tidak sepenuhnya mengandalkan informasi progresif. Informasi tersebut, meskipun dianggap masuk akal oleh manajemen pada saat persiapan, mungkin terbukti salah dan hasil yang sebenarnya mungkin berbeda secara materi dari antisipasi. Pernyataan progresif yang terkandung dalam rilis berita ini memenuhi syarat pernyataan peringatan berikut secara tersurat. Pernyataan progresif yang terkandung dalam rilis berita ini dibuat pada tanggal perilisan berita, dan Perusahaan akan memperbarui atau merevisi pernyataan progresif secara publik, sebagaimana tersurat dalam hukum yang berlaku.(1) https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5938426/
(2) https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19909524

Bay Street News